
Apakah Sindrom Nefrotik Bisa Disembuhkan? – Pernahkah Anda mendengar ataupun mengetahui tentang Sindrom Nefrotik? Kondisi yang memang bisa dibilang cukup jarang, namun tetap harus diwaspadai. Secara garis besar bisa dipahami bahwa kondisi buruk ini dikarenakan kegagalan ginjal untuk menampung ataupun memproses protein, sehingga pada akhirnya protein keluar melalui urine. Kemudian mengenai pengobatan dan penyembuhannya juga akan kami kupas tuntas disini.
Kondisi kesehatan sepeti ini memang banyak penyebabnya, kami akan mengurai lebih mendalam mengenai kondisi ini sekarang. Sebenarnya peredaran protein itu seharusnya hanya boleh berada di ginjal dan darah. Jika kondisi seperti ini berlanjut, maka otomatis tubuh akan mengalami malfungsi. Seperti munculnya rasa mual, kemudian penumpukan cairan dan yang paling sering terjadi adalah penderita akan merasa letih maupun lesu.
Sindrom Nefrotik akan menyerang sistem urinaria, jadi wajar jika kemudian cara termudah untuk mengidentifikasinya adalah dari kencing. Kondisi ini bisa ada pada anak-anak maupun orang dewasa. Dan bisa dibedakan berdasarkan jenisnya yaitu Nefrotik Primer dan Sekunder. Tenang, pemabahasan itu juga akan kami uraikan di bawah nanti jadi stay tune sampai habis ya.
Sindrom Nefrotik Secara General dan Perbedaannya
Dalam Sindrom Nefrotik akan dibagi ke dalam 2 kategori yaitu primer dan sekunder. Jenis Nefrotik primer kemungkinan besar bisa diturunkan dari keluarga, karena pengidap Nefrotik primer ini akan mengalami sel ginjal yang menebal atau lebih dikenal dengan pembentukan jaringan partu di ginjal. Alhasil karena adanya pembentukan sel ini di ginjal, maka penderita akan mengalami kerusakan pada glomerulus.
Sedangkan jaringan ini sangat penting bagi ginjal untuk menyaring darah untuk kemudian membentuk urine yang sempurna. Karena jaringan ini rusak maka protein yang seharusnya ada di darah malah bocor lalu masuk ke urine. Dimana pada dasarnya urine normal itu tidak akan mengandung protein. Karena urine adalah murni hasil dari sekresi tubuh membuang cairan yang tidak dibutuhkan tubuh.
Kondisi kedua adalah Sindrom Nefrotik Sekunder, untuk sekunder penyebab utamanya adalah dikarenakan adanya komplikasi. Beberapa penyakit yang biasanya mengundang kondisi Nefrotik adalah:
- Lupus
- Diabetes
- Beberapa penyakit yang disebabkan infeksi seperti Sifilis, Kusta, Malaria, HIV kemudian Hepatitis B dan C.
- Rheumatoid Artitis
- Kanker dengan jenis Leukemia atau Limfoma juga berpotensi untuk memunculkan Nefrotik
- Amiloidosis
- Sindrom Sjogren
- Erythema Multiforme
Untuk jenis sekunder biasanya cara pengobatannya adalah menyembuhkan faktor pemicunya. Sampel jika kemudian penyebab Nefrotiknya adalah Diabetes. Maka Dokter akan otomatis berusaha untuk mengobati Diabetesnya tersebut. Menggunakan beberapa obat-obatan yang ampuh.
Ketahui Gejala Nefrotik Agar Lebih Mudah Mengobati

Tentu saja akan menjadi kunci kesembuhan Sindrom Nefrotik, dengan secepatnya mengetahui gejala-gejala yang mungkin dirasakan. Seringkali penanganan jadi tidak cepat karena pasien terlambat menyadari kondisinya sendiri. Mungkin secara umumnya belum banyak yang mengetahui penyakit ataupun kondisi kesehatan seperti demikian. Hingga pada akhirnya pasien bisa mengalami gagal ginjal yang sangat parah.
Untuk itu kami akan membagikan sedikit informasi gejala yang umumnya sering dirasakan oleh para penderita kondisi penyakit ini:
- Diare, penderita sudah pasti akan mengalami diare. Karena kondisi tubuhnya sedang tidak baik. Otomatis sistem pencernaan juga akan terganggu.
- Urine mengeluarkan busa, ini adalah cara termudah untuk Anda menganalisa penyakit tersebut. Yaitu dengan memperhatikan kondisi air urine apakah berbusa ataupun tidak. Jika berbusa berarti urine mengandung protein.
- Mual, karena kondisi diare dan juga urine yang tidak baik. Otomatis secara keseluruhan Anda akan merasakan mual dan berkuranganya nafsu makan.
- Letih maupun Lesu sudah pasti dirasakan, Karena keluarnya cairan yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu protein.
- Penumpukkan cairan tubuh, karena siklus peredaran cairan yang mulai colapse. Maka akan ada penimbunan cairan, yang kemudian membuat pertambahan berat badan.
Perhatikan juga riwayat kesehatan Anda, jika mengidap beberapa penyakit seperti di atas. Maka tetap berhati-hati dengan adanya Sindrom Nefrotik ini. Jangan sampai anda terlambat untuk mengindentifikasinya. Tujuan utamanya tentu saja agar bisa langsung melakukan pengobatan secepat mungkin begitu mengetahui kondisi tersebut.
Proses Pengobatan Sindrom Nefrotik

Untuk mengobati penderita Sindrom Nefrotik, Dokter akan memberikan beberapa resep penggunaan obat-obatan yang berbeda. Tentu saja pemberian obat ini akan sangat tergantung kepada penyebab dari kondisi tersebut, berikut ini adalah beberapa obat yang akan dianjurkan:
- Antihipertensi: jenis obat ini bertujuan untuk menurunkan tekanan darah, karena sirkulasi darah akan sangat tergangun ketika pasien menderita Nefrotik. Varian obatnya antara lain adalah Catopril, Enalapril dan ACE Inhibitor.
- Kortikosteroid: karena terjadinya malfungsi pada ginjal, sudah pasti akan adanya peradangan. Apalagi dimana pasien menderita penyakit komplikasi seperti lupus. Jenis obatnya akan mengandung Methyprednisolone.
- Pengencer Darah: jika sudah komplikasi, kondisi Nefrotik akan sangat beresiko untuk pengumpalan darah. Dan untuk menghindarinya dokter akan meresepkan penggunaan obat jenis ini dengan varian seperti Heparin.
- Diuretik: untuk menangani gejala awal dari Nefrotik, Dokter akan menganjurkan penggunaan obat-obatan jenis Diuretik. Dimana fungsinya adalah membuang cairan berlebih dan mengurangi adanya Edema. Furosemide seringkali digunakan sebagai pilihan jenis obat ini.
- Penisilin: tentu saja karena sistem tubuh yang tidak stabil. Maka kemungkinan infeksi akan semakin tinggi. Untuk menekan dan mencegahnya Dokter akan memberikan antibiotik. Tentu saja dengan takaran yang wajar dan jenis antibiotik menyesuaikan.
Kemudian juga apabila ternyata tingkat proteinnya kurang, Dokter biasanya menganjurkan juga penggunaan Albumin dan digunakan pada infus. Jika ternyata kondisi pasien sudah sangat buruk, tahap selanjutnya adalah untuk melakukan cuci darah. Dan pada titik terburuk adalah untuk transplantasi ginjal, tahap terakhir ini untuk pasien yang sangat kronis.
Pencegahan Sindrom Nefrotik

Ini adalah jawaban bagi Anda yang bertanya-tanya apakah Sindrom Nefrotik bisa dicegah? Tentu saja bisa, namun tergantung dari jenisnya sendiri. Untuk jenis primer mungkin akan sedikit sulit, sebab penyebabnya pun sampai saat ini belum diketahui. Apakah kemudian dari genetis ataupun harus segera melakukan operasi pada ginjal.
Sedangkan untuk jenis sekunder masih sangat bisa dicegah. Apalagi jika Anda sangat mengerti dengan kondisi kesehatan saat ini dan segera mencegah kehadiran Nefrotik. Contohnya ketika Anda menderita Diabetes, lebih baik untuk sering melakukan olahraga dan terus mengatur pola makan. Kemudian meminum obat pengendali gula darah, agar kedepannya tidak terjadi gangguan pada ginjal.
Intinya, pencegahan Nefrotik sekunder berfokus kepada pengobatan dan kontrol hal-hal yang dilarang selama menderita penyakit asal. Jangan sampai terjadi komplikasi yang akhirnya malah menyebabkan penderita harus merasakan Nefrotik. Itu mengapa beberapa penyakit berat terkadang pengobatan dan pola hidup pasien harus benar-benar terkontrol. Dan lebih ditekan untuk selalu konsisten menjalani pengobatan dan kehidupan sesuai dengan saran Dokter.
Itulah uraian lengkap mengenai Sindrom Nefrotik dan cara pencegahannya. Untuk informasi mengenai kesehatan dan pola hidup sehat, Anda bisa selalu mengunjungi situs kami untuk mendapatkan update-update terkini.